I.
PENDAHULUAN
Rencana Kerja Penyuluh Pertanian Wilbin
Sindangjaya Tahun 2012 disusun sebagai pernyataan tertulis mengenai keadaan,
masalah dan cara mencapai tujuan dan merupakan acuan dasar bagi penyuluh
pertanian dalam menjalankan tugasnya selama satu tahun anggaran.
Penyusunan rencana kerja diawali dengan
kegiatan pengumpulan data dan analisa petani dan usahataninya melalui survei
identifikasi, dan merupakan penjabaran dari Programa Penyuluhan Pertanian di
Kecamatan Mangunjaya.
Didalam Rencana Kerja Penyuluh Pertanian ini
disajikan berbagai potensi dan keadaan
wilayah kerja penyuluh pertanian wilayah binaan Sindangjaya dan berbagai
masalah yang ditemui dilapangan terutama yang sedang dihadapi oleh para petani
dalam mengelola usaha taninya.
1.1
Latar
Belakang
Dalam rangka pembangunan pertanian, peranan
penyuluh pertanian sangat memberi arti penting dalam pencapaian kualitas sumber
daya, termasuk pengembangan peran serta kemandirian para pelaku pembangunan,
ini sangat membantu peran petani dalam mengidentifikasi dan memecahkan berbagai
permasalahan didalam usaha tani kearah yang lebih professional dan ini
merupakan penunjang untuk keberhasilan pembangunan pertanian.
Kegiatan penyuluhan pertanian diwujudkan
untuk membantu petani dalam merubah prilaku dengan bentuk usaha yang rasional,
pengelolaan usaha yang efisien, kepemimpinan yang berkembang secara mandiri,
pelestarian sumber daya alam dan penyerapan IPTEK yang relatif cepat.
1.2 Tujuan
Pembuatan rencana kerja penyuluh pertanian
ini dibuat dengan beberapa tujuan, diantaranya :
a.
Dipakai sebagai pedoman pelaksanaan berbagai
kegiatan dalam mencapai tujuan
b.
Mengoptimalkan kesatuan gerak dan tindakan dalam setiap upaya untuk
melaksanakan kegiatan oleh berbagai unsur terkait sehingga dapat diperoleh
efektifitas dan efisiensi sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai.
c.
Sebagai standar untuk mengadakan monitoring dan
evaluasi, selanjutnya untuk bahan pembuatan programa penyuluhan pertanian
dimasa yang akan datang.
II. KEADAAN
UMUM
2.1
Data Wilayah Kerja
Wilayah binaan Desa Sindangjaya terletak di
Kecamatan Mangunjaya.Kabupaten Ciamis, mempunyai batas administratif sebagai
berikut :
o Sebelah
utara berbatasan dengan Kecamatan Purwadadi,
o Sebelah
selatan bebatasan dengan desa Ciulu Kecamatan Banjarsari,
o Sebelah
barat berbatasan dengan desa Purwasari Kecamatan Banjarsari,
o Sebelah
timur berbatasan dengan desa Jangraga Kecamatan Mangunjaya.
Luas
wilayah desa binaan Sindangjaya seluas 553 Ha yang terdiri dari lahan sawah
seluas 480 ha dan lahan darat seluas 73
ha. Bertopografi sebagian besar landai, jenis tanah regosol, alluvial
dan alluvial kelabu.
2.2
Data penduduk
Berdasarkan data yang diperoleh dari
pemerintah Desa Sindangjaya mengenai data kependudukan masyarakat Sindangjaya
yang di klasifikasikan berdasarkan Usia Jumlah
penduduk secara umum di Wilayah binaan desa Sindangjaya sebanyak 5.285 orang yang terdiri dari 2.783 orang laki-laki dan 2.502 orang perempuan.
Tabel 1 Jumlah Penduduk Desa Sindangjaya kecamatan Mangunjaya
Berdasarkan Umur
No
|
Umur (Tahun)
|
Jumlah (Orang)
|
Keterangan
|
L
|
P
|
1
|
0-9
|
387
|
366
|
|
2
|
10-19
|
509
|
489
|
|
3
|
20-29
|
491
|
471
|
|
4
|
30-39
|
429
|
310
|
|
5
|
40-49
|
394
|
297
|
|
6
|
50-59
|
309
|
313
|
|
7
|
≥
60
|
264
|
256
|
|
|
Jumlah
|
2.783
|
2.502
|
|
Tabel 2 Daftar Jumlah Penduduk desa sindangjaya Berdasarkan
Mata pencaharian di Sub sektor Usahatani
No
|
Jenis Usaha Tani
|
Jumlah Pelaku Utama (Orang)
|
Jumlah Pelaku Usaha (Orang)
|
Keterangan
|
1
|
Pertanian Tanaman Pangan
|
1.740
|
1.740
|
|
2
|
Perikanan
|
432
|
432
|
|
3
|
Peternakan
|
42
|
42
|
|
4
|
Perkebunan
|
123
|
123
|
|
5
|
Kehutanan
|
3
|
3
|
|
Jumlah
|
2.340
|
2.340
|
|
Desa Sindangjaya merupakan salah satu daerah
sentral pertanian tanaman pangan khususnya di Kecamatan Mangunjaya Karena
selain areal pertanaman tanaman pangan yang luas juga sebagian besar jumlah
penduduknya bermatapencaharian sebagai petani tanaman pangan sebanyak 1.740
orang ( Tabel.2).
Tabel
3 Jumlah Kepala Keluarga Tani dan Keluarga Tani Berdasarkan
Status Petani
No
|
Jumlah
Kepala keluarga
|
Jumlah
KK Kani
|
Status petani
|
Pemilik
|
Pemilik/penggarap
|
Sewa
|
Buruh
|
1.
|
931
|
1.758
|
519
|
726
|
227
|
286
|
2.3
Luas Lahan Usaha tani di WKPP Sindangjaya
Berdasarkan data yang ada luas lahan di WKPP
Sindangjaya terdiri dari sawah, lahan darat, kolam, dsb. Untuk lebih jelasnya
data dilihat pada tabel 4.
Tabel
4 Luas Lahan Menurut Klasifikasi Penggunaanya
No
|
Klasifikasi
Lahan Menurut Penggunaannya
|
Luas
(ha)
|
|
I.
Sawah
1. Sawah
Teknis
2. Sawah
½ teknis
3. Sawah
tadah hujan
|
480
-
-
|
Jumlah
|
480
|
|
II.
Darat
1.
Pekarangan
2.
Tegalan
3.
Hutan rakyat
4.
Hutan Negara
5.
Hutan lindung
6.
Perkebunan rakyat
7.
Pengangonan
8.
Kolam
9.
Lain-lain
|
35,5
7,5
4
-
-
-
-
8,7
12
|
Jumlah
|
55,7
|
Jumlah total
|
547,7
|
Sumber : potensi alam desa Sindangjaya
2.4
Data
fisik
2.4.1.
Letak
geografis
Wilayah Binaan Desa Sindangjaya berjarak ± 5 km
dari ibukota kecamatan dengan batas administratif sebagai berikut :
a.
Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan
Purwadadi
b.
Sebelah selatan bebatasan dengan desa Ciulu
Kecamatan Banjarsari
c.
Sebelah barat berbatasan dengan desa Purwasari
Kecamatan Banjarsari
d.
Sebelah timur berbatasan dengan desa Jangraga
Kecamatan Mangunjaya
2.4.2.
Topografi
Keadaan topografi wilbin
Sindangjaya adalah cukup seragam kebanyakan lahan sawah maupun lahan darat
adalah mendatar dengan ketinggian 90
m dpl.
2.4.3.
Jenis
Tanah
Berdasarkan pengamatan
dilapangan secara umum wilayah Sindangjaya memiliki jenis tanah regosol,
alluvial dan alluvial kelabu. dengan pH tanah berkisar antara 5,30 – 5,5
2.4.4.
Iklim
Keadaan ilkim dipengaruhi
oleh ilkim tropis dengan rata-rata curah hujan 524,4 mm pertahun. Data curah
hujan selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada ( tabel 5).
2.5
Data
Usaha Tani
Potensi kegiatan pertanian di desa
Sindangjaya sangat beragam , Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan
kegiatan usahatani di Wilbin desa Sindangjaya maka perlu dilakukan pendataan untuk
memperoleh data kualitatif dan kuantitatif melalui sensus terhadap petani oleh
penyuluh dan bekerjasama dengan pemerintah Desa.
Data usaha
tani tanaman pangan, luas panen, rata-rata produktivitas dan produksi
intensifikasi tanaman padi sawah, palawija dan hortikultura di wilbin
Sindangjaya dapat dilihat pada Tabel 6. Tidak hanya bidang tanaman yang
dilakukan pendataan tetapi di bidang lain juga dilakukan seperti pada bidang
Peternakan ( Tabel 7 ), Bidang Perkebunan ( Tabel 8 ), dan Bidang Perikanan (
Tabel 9 ).
Tabel 6 Data Luas Panen dan Produktivitas Tanaman Pangan
unggulan di Desa Sindangjaya
No
|
Komoditas
|
Luas panen (ha)
|
Rata-rata produktivitas (kw/ha)
|
Produksi (ton)
|
1
|
Padi sawah
|
960
|
66,8
|
64.128
|
2
|
Kedelai
|
820
|
16,8
|
13.776
|
3
|
Jagung
|
2
|
35
|
70
|
4
|
Kacang hijau
|
280
|
12,8
|
3.584
|
5
|
Kacang tanah
|
42
|
12
|
604
|
6
|
Ubi Jalar
|
7
|
21
|
147
|
7
|
Ubi Kayu
|
9
|
35,1
|
315,9
|
8
|
Kacang panjang
|
10
|
26
|
260
|
9
|
Terung
|
5
|
40
|
200
|
10
|
Oyong
|
52
|
65
|
3.380
|
11
|
Tomat
|
4
|
31
|
124
|
12
|
Mentimun
|
2
|
58
|
116
|
13
|
Cabe rawit
|
1
|
15
|
15
|
14
|
Mangga
|
9
|
55
|
495
|
15
|
Rambutan
|
1
|
25
|
14
|
16
|
Pisang
|
20
|
130
|
2.600
|
Tabel
7 Data Usahatani Peternakan
No
|
Jenis Ternak
|
Populasi (ekor)
|
Produksi
|
Ket
|
Daging (Kg)
|
Telur (Butir)
|
1.
|
Sapi
|
13
|
5.850
|
-
|
|
2.
|
Kerbau
|
3
|
1.680
|
-
|
|
3.
|
Domba
|
42
|
17.850
|
-
|
|
4.
|
Ayam buras
|
5.730
|
3.119
|
18.714
|
|
5.
|
Itik
|
2.139
|
675
|
4.050
|
|
6.
|
Entog
|
1.868
|
4.670
|
-
|
|
7.
|
Angsa
|
66
|
-
|
-
|
|
8
|
Merpati
|
726
|
-
|
-
|
|
Tabel
8 Data Usahatani Perkebunan
No
|
Komoditas
|
Luas (ha)
|
Produksi
(butir, ton)
|
Ket
|
1
|
Kelapa
|
115
|
7000
|
|
2
|
Kakao
|
40
|
0,67
|
|
Tabel
9 Data Usahatani Perikanan
No
|
Budidaya
|
Luas panen (ha)
|
Rata-rata produktivitas (kw/ha)
|
Produksi (ton)
|
Ket
|
1
|
Kolam air tenang
|
20
|
2,8
|
56
|
|
2
|
Kolam bak
|
32
|
1.200
|
38.400
|
|
2.6
Fasilitas Usahatani di WKPP Sindangjaya
Untuk
mendukung pertumbuhan dan perkembangan kegiatan pertanian di Wilayah Binaan
Desa Sindangjaya tidak cukup hanya mengandalkan potensi alamnya saja tetapi
harus di tunjang juga dengan manajemen keorganisasian diantara petani di Wilbin
Desa Sindangjaya serta adanya fasilitas Alat dan Mesin Pertanian ( Alsintan )
untuk mendukung kegiatan teknis dilapangan. Berikut adalah hasil pendataan
fasilitas penunjang kegiatan usaha tani yang dimliki oleh petanai di Wilayah
Binaan Desa Sindang jaya ( Tabel 10 ).
Tabel
10 Fasilitas Usahatani WKPP Sindangjaya
No
|
Jenis
fasilitas usahatani
|
Jumlah
(Unit)
|
Keterangan
|
1
|
Kios Saprotan
|
1
|
|
2
|
Hand sprayer
|
149
|
|
3
|
Mist blower
|
-
|
|
4
|
Power tresher
|
4
|
|
5
|
Traktor
|
12
|
|
6
|
Pompa
|
5
|
|
7
|
Emposan
|
4
|
|
8
|
Blander
|
5
|
|
9
|
Cangkul
|
282
|
|
10
|
Sabit
|
1.248
|
|
11
|
Caplak
|
350
|
|
12
|
Sirib
|
75
|
|
13
|
Sair lambit
|
88
|
|
14
|
Sosog
|
150
|
|
15
|
Sair bambu
|
65
|
|
16
|
Unit penggilingan padi
|
2
|
|
17
|
Pabrik tahu
|
1
|
|
18
|
Industri RT kerajinan tangan
|
1
|
|
19
|
Industri RT sale pisang
|
42
|
|
20
|
Industri RT pembuatan gula merah
|
3
|
|
2.7 Pola
tanam
Dalam kegiatan pemanfaatan lahan
pertanian petani di Desa Sindangjaya sudah menerapkan Pola tanam pada lahan
sawah dengan pengairan teknis dengan Pola tanam bergilir Padi – Padi – Kedelai,
sedangkan pada lahan darat pola tanamnya adalah Kedelai – Sayuran - Bera.
2.8 Data
kelembagaan petani
Kegiatan Usahatani di Wilbin Desa
Sindangjaya telah didukung dengan system manajemen keooganisasian yang
kooperatif, hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya 7 Kelompok tani yang
aktif dengan kelas kemampuan yang variatif dan berada dalam ruang lingkup
Gapoktan Tunas Jaya Mekar sebagai wadah kerjasama antara individu dalam
kelompok atau antar kelompok.
Tabel
11 Data Kelembagaan Petani
No
|
Nama
Kelompoktani
|
Luas Lahan
|
Jmlh Anggota
|
Nama Pengurus
|
Tahun Ber
diri
|
Kelas
Ke
mam-
puan
Kelp
|
Ket (Dws,
Wnt,
Trn)
|
Swh
|
Drt
|
Jml
|
Ketua
|
Sek
|
Bend
|
1
|
Tunas Jaya Mekar
|
48
|
5
|
53
|
105
|
Hoerudin
|
Somana
|
Amir
|
1987
|
U
|
D
|
2
|
Tunas Harapan I
|
101
|
8
|
118
|
108
|
Endang
|
Sahidin
|
Haris
|
1987
|
M
|
D
|
3
|
Tunas Harapan II
|
42
|
5
|
49
|
81
|
Asep Nur
|
Warso
|
Koko K
|
1987
|
M
|
D
|
4
|
Tunas Harapan III
|
52,5
|
6,5
|
59
|
130
|
Jami’un
|
Suproni
|
Anong
|
1987
|
M
|
D
|
5
|
Sari Mukti
|
40
|
8,5
|
48,5
|
86
|
Midi
|
Patoni
|
Ujek
|
1987
|
M
|
D
|
6
|
Puncak Jaya
|
32
|
12,5
|
44,5
|
107
|
Sadiman
|
Muslihudi
|
Embun
|
1999
|
L
|
D
|
7
|
Tunas Harapan
|
75
|
|
|
32
|
Juhasno
|
|
Endang
|
2009
|
P
|
D
|
Tabel
12 Kepengurusan Gapoktan Tunas Jaya Mekar
No
|
Nama
Gapoktan
|
Nama
Pengurus
|
Jumlah
Angg
|
Jenis
Kegiatan
|
Tahun
Berdiri
|
Ketua
|
Sekre
|
Bend.
|
1
|
Jaya Mekar
|
Hoerudin
|
Somana
|
D. Totong
|
315
|
Ø
Pengelolaan
dana BLM-PUAP
|
2008
|
|
|
|
|
|
|
Ø
Simpan
Pinjam
|
|
|
|
|
|
|
|
Ø
Penyaluran
hasil peroduksi industri rumah tangga
|
|
2.9 Data
Keadaan Sosial Ekonomi
2.9.1
Sosial
Tingkat kemampuan kelompok tani berdasarkan
penilaian 5 jurus kemampuan kelompok tani di Wilbin Sindangjaya secara rinci
dapat dilihat pada tabel 11.
Tabel
13 Penilaian Kelas Kemampuan Kelompok Tani
No
|
Kriteria
|
Nilai
Kelas Kelompok
|
Pemula
|
Lanjut
|
Madya
|
Utama
|
1
|
Kemampuan dalam membuat perancanaan
|
-
|
114
|
135
|
195
|
2
|
Kemampuan
melaksanakan dan mentaati perjanjian
dengan pihak lain
|
-
|
71
|
117
|
466
|
3
|
Kemampuan pemupukan modal
|
-
|
45
|
75
|
400
|
4
|
Kemampuan meningkatkan hubungan melembaga antara kelompok
tani dengan koperasi
|
-
|
49
|
102
|
163
|
5
|
Kemampuan menerapkan teknologi dan pemanfaatan informasi
|
-
|
76
|
110
|
136
|
Jumlah
|
|
355
|
539
|
760
|
2.9.2
Ekonomi
- Pemupukan modal
modal yang dimiliki oleh kelompok
tani di desa Sindangjaya jumlahnya masih relatif kecil, karena belum seluruh
kelompok tani dapat melaksanakan pemupukan modal.
- Kerjasama kemitraan
Tahun 2007 tidak ada realisasi kredit
usaha tani. Untuk kegiatan penjualan hasil produksi bagi para petani
dikoordinir oleh pengurus kelompok tani untuk dijula ke LUEP melalui Gapoktan.
Selain itu dari setiap lingkungan
kelompok tani sudah mempunyai lumbung sejahtera untuk persediaan waktu paceklik
denga simpan pinjam gabah.
III. MASALAH
3.1
. Masalah Umum
1. Belum berkembangnya sentra komoditi
unggulan
2. Masih rendahnya produktivitas tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan serta kehutanan
3.2.Masalah Khusus
1. Tanaman
Pangan
a.
Padi sawah
1.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani dalam Penggunaan Varietas yang baru mencapai 90 %
2.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani Penggunaan
pupuk berimbang yang baru
mencapai 87 %
3.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani Pengendalian
hama terpadu yang baru
mencapai 88 %
4.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani Panen
serta pasca panen yang baru
mencapai 85 %
b.
Kedelai
1.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani dalam Penggunaan Varietas unggul yang baru mencapai
85 %
2.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani Penggunaan
pupuk berimbang yang baru
mencapai 82%
3.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani Pengendalian
hama terpadu yang baru
mencapai 78 %
4.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani Panen
serta pasca panen yang baru
mencapai 75 %
c.
Jagung
1.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani dalam Penggunaan Varietas unggul yang baru mencapai
75%
2.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani Penggunaan
pupuk berimbang yang baru
mencapai 76%
3.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani Pengendalian
hama terpadu yang baru mencapai 77%
4.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani Panen
serta pasca panen yang baru
mencapai 72 %
d.
Kacang hijau
1.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani dalam Penggunaan Varietas unggul yang baru mencapai
82 %
2.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani Penggunaan
pupuk berimbang yang baru
mencapai 72 %
3.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani Pengendalian
hama terpadu yang baru
mencapai 72%
4.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani Panen
serta pasca panen yang baru
mencapai 72%
e.
Kacang tanah
1.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani dalam Penggunaan Varietas yang baru mencapai 77 %
2.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani Penggunaan
pupuk berimbang yang baru
mencapai 75%
3.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani Pengendalian
hama terpadu yang baru
mencapai 75 %
4.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani Panen
serta pasca panen yang baru
mencapai 72%
f.
Ubi jalar
1.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani dalam Penggunaan Varietas unggul yang baru mencapai
72 %
2.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani Penggunaan
pupuk berimbang yang baru
mencapai 73%
3.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani Pengendalian
hama terpadu yang baru
mencapai 70 %
4.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani Panen
serta pasca panen yang baru
mencapai 72%
g.
Ubi kayu
1.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani dalam Penggunaan Varietas unggul yang baru mencapai
67 %
2.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani Penggunaan
pupuk berimbang yang baru
mencapai 55%
3.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani Pengendalian
hama terpadu yang baru
mencapai 57 %
4.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani Panen
serta pasca panen yang baru
mencapai 62%
II.Hortikultura
a.
Sayuran
1.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani dalam Penggunaan Varietas unggul yang baru mencapai
77%
2.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani Penggunaan
pupuk berimbang yang baru
mencapai 77 %
3.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani Pengendalian
hama terpadu yang baru
mencapai 70 %
4.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani Panen
serta pasca panen yang baru
mencapai 72 %
b. Buah-buahan
1.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani dalam Penggunaan Varietas unggul yang baru mencapai
80%
2.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani Penggunaan
pupuk berimbang yang baru
mencapai 77 %
3.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani Pengendalian
hama terpadu yang baru mencapai
72%
4.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani Panen
serta pasca panen yang baru
mencapai 75%
III.Peternakan
a.
Sapi dan kerbau
1.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani dalam Penggunaan bibit unggul yang baru mencapai 82%
2.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani dalam Pemberian pakan bermutu yang baru mencapai 75%
3.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani dalam Penanganan Hama & Penyakit yang baru mencapai 70%
b.
Kambing dan domba
1.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani dalam Penggunaan bibit unggul yang baru mencapai 85%
2.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani dalam Pemberian pakan bermutu yang baru mencapai 75%
3.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani dalam Penanganan Hama & Penyakit yang baru mencapai 55%
c.
Unggas
1.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani dalam Penggunaan bibit unggul yang baru mencapai 75%
2.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani dalam Pemberian pakan bermutu yang baru mencapai 70%
3.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani dalam Penanganan Hama & Penyakit yang baru mencapai 70%
IV.
Perkebunan
1.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani dalam Penggunaan Varietas unggul yang baru mencapai
75%
2.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani Penggunaan
pupuk berimbang yang baru
mencapai 70%
3.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani Pengendalian
hama terpadu yang baru
mencapai 70%
4.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani Panen
serta pasca panen yang baru
mencapai 75%
V.
Perikanan
1.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani dalam Penggunaan bibit unggul yang baru mencapai 85%
2.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani dalam Pemberian pakan bermutu yang baru mencapai 75%
3.
Pengetahuan
& Keterampilan Petani dalam Penanganan Hama & Penyakit yang baru mencapai 73%
IV. TUJUAN KEGIATAN PENYULUHAN
4.1. Tujuan umum
2.
Meningkatkan produktivitas komoditas unggulan
pertanian, perikanan, peternakan dan kehutanan
3.
Meningkatkan produksi padi, sayuran,
buah-buahan, dan lain lain
4.
Mendorong berkembangnya sumber daya manusian
yang potensial
4.2. Tujuan khusus
1.
Tanaman Pangan
a.
Padi sawah
1.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Penggunaan Varietas unggul dari 90
% menjadi 92 %
2.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani Penggunaan pupuk berimbang dari 87 % menjadi 89 %
3.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani Pengendalian hama terpadu dari 88 % menjadi 90 %
4.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani Panen serta pasca panen
dari 85% menjadi 88 %
b.
Kedelai
1.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Penggunaan Varietas unggul dari 85
% menjadi 87 %
2.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Penggunaan pupuk berimbang dari 82 % menjadi 84 %
3.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Pengendalian hama terpadu dari 78 % menjadi 80 %
4.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Panen serta pasca panen dari 75 % menjadi 77 %
c.
Jagung
1.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Penggunaan Varietas unggul dari 75
% menjadi 77 %
2.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Penggunaan pupuk berimbang dari 76 % menjadi 78 %
3.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Pengendalian hama terpadu dari 77 % menjadi 79 %
4.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Panen serta pasca panen dari 72 % menjadi 74 %
d.
Kacang hijau
1.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Penggunaan Varietas unggul dari 82
% menjadi 84 %
2.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Penggunaan pupuk berimbang dari 72 % menjadi 73 %
3.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Pengendalian hama terpadu dari 72 % menjadi 74 %
4.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Panen serta pasca panen dari 72 % menjadi 74 %
e.
Kacang tanah
1.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Penggunaan Varietas unggul dari 77
% menjadi 79 %
2.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Penggunaan pupuk berimbang dari 75 % menjadi 77 %
3.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Pengendalian hama terpadu dari 72 % menjadi 74 %
4.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Panen serta pasca panen dari 72 % menjadi 74 %
f.
Ubi jalar
1.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Penggunaan Varietas unggul dari 72
% menjadi 80 %
2.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Penggunaan pupuk berimbang dari 73% menjadi 74 %
3.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Pengendalian hama terpadu dari 70 % menjadi 72 %
4.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Panen serta pasca panen dari 72 % menjadi 74 %
g.
Ubi kayu
1.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Penggunaan Varietas unggul dari 67
% menjadi 70 %
2.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Penggunaan pupuk berimbang dari 55 % menjadi 57 %
3.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Pengendalian hama terpadu dari 57% menjadi 59 %
4.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Panen serta pasca panen dari 62 % menjadi 64 %
II.Hortikultura
a. Sayuran
5.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Penggunaan Varietas unggul dari 77
% menjadi 79 %
6.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani Penggunaan pupuk berimbang dari 77 % menjadi 78 %
7.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani Pengendalian hama terpadu dari 70 % menjadi 72 %
8.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Panen serta pasca panen dari 72 % menjadi 73 %
c. Buah-buahan
1.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Penggunaan Varietas unggul dari 80%
menjadi 82 %
2.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Penggunaan pupuk berimbang dari 77% menjadi 78 %
3.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Pengendalian hama terpadu dari 72% menjadi 74 %
4.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Panen serta pasca panen dari 75 % menjadi 77 %
III.
Peternakan
a.
Sapi dan kerbau
1. Meningkatkan Pengetahuan & Keterampilan
Petani dalam Penggunaan bibit unggul
dari 82 % menjadi 85 %
2. Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Pemberian pakan bermutu dari 75 %
menjadi 77 %
3.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Penanganan Hama & Penyakit dari 70 % menjadi 72 %
a.
Kambing dan domba
1.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Penggunaan bibit unggul dari 85% menjadi 87 %
2.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Pemberian pakan bermutu dari 75 %
menjadi 77 %
3.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Penanganan Hama & Penyakit dari 75 % menjadi 77 %
b.
Unggas
1.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Penggunaan bibit unggul dari 75 % menjadi 77 %
2.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Pemberian pakan bermutu dari 70 %
menjadi 72 %
3.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Penanganan Hama & Penyakit dari 70 % menjadi 72 %
c.
Perkebunan
4.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Penggunaan Varietas unggul dari 75
% menjadi 77 %
5.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani Penggunaan pupuk berimbang dari 70 % menjadi 72 %
6.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani Pengendalian hama terpadu dari 70 % menjadi 72 %
7.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani Panen serta pasca panen
dari 75 % menjadi 77 %
b.
Perikanan
1.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Penggunaan bibit unggul dari 85 % menjadi 87 %
2.
Meningkatkan
Pengetahuan & Keterampilan Petani dalam Pemberian pakan bermutu dari 75 %
menjadi 77 %
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian
akan efektif dan efisien apabila upaya pengkajian informasi, komunikasi,
edukasi serta aspek pengaturan dan pelayanan dilaksanakan secara terpadu.
Dengan selesainya penyusunan Rencana Kerja
Penyuluhan Pertanian ini,, saya mengucapkan terimaksih kepada semua pihak yang
telah membantu, memberikan masukan, pemikiran dan pengarahan-pengarahan dalam
pengumpulan data yang dibutuhkan.
Penyusun menyadari pembuatan Rencana Kerja
Penyuluhan Pertanian ini jauh dari sempurna, untuk itu kritik serta saran yagn
bersifat membangun sangat penyusun
harapkan. Akhirnya semoga penyusunan Rencana Kerja Penyuluhan Pertanianian ini
dapat saya laksanakan dan mendapat ridho dari Allah Swt, amin.